Sabtu, 21 November 2020

Cimory Dairyland Malang

Jalan-jalan ke Malang pasti gak akan lengkap kaaaan kalo gak beli oleh-oleh?

Biar update dan kekinian, kamu bisa membeli oleh-oleh di Cimory Dairyland. Hah? Cimory? Bukannya itu susu ya? Yuuuups bener banget 👍 
Cimory adalah merk susu dan yogurt yang biasanya ada di kulkas pendingin Alf*mart maupun Ind*mart wkwkwk. Naaah ternyata Cimory punya tempat wisata yang berfungsi sebagai sarana edukasi dan hiburan sekaligus tempat shopping oleh-oleh, yaitu Cimory Dairyland And Resto. Cimory Dairyland And Resto berada di Jalan Raya Prigen No. 8 Malang. 



Untuk tiket masuknya GRATIS!!! Eiiitss, tapi syarat dan ketentuan berlaku. Tiket masuk 100% gratis kalo kamu gak masuk ke museum dan mini zoo, alias kamu cuma masuk ke dalem buat beli oleh-oleh aja dan duduk-duduk manis didepan snack corner. Asikkk kannn hehe 😂



Naaaaahh kalo kamu pengen masuk ke museum atau mini zoo, harga tiket masuk berkisar antara Rp. 20.000 - Rp. 45.000 (weekdays) dan Rp. 30.000 - Rp. 65.000. Untuk pembelian tiket bisa dilakukan langsung di konter tiket yang berada didepan restoran.


Sayangnya saya tidak sempat ke museum dan mini zoo yang ada di Cimory Diaryland karena keterbatasan waktu. Saya cuman sempet belanja oleh-oleh aja. Naaaah waktu masuk ke tempat oleh-oleh, saya kira produk Cimory hanya susu dan yogurt aja, ternyata saya salah besar karena mereka juga menjual cokelat-cokelat dari merk Cimory sendiri (namanya Chocomory). Selain itu, ada juga snack, bolu gulung, permen, brownies dan boneka.
             
      
Saya sempet binggung plus galau mau belii apa, secara oleh-oleh disana bikin laper mata banget dan kalau gak direm, yakin deh bakal langsung habis uangnya. Awalnya saya mau beli susu, brownis dan cokelat lolipop tapi pas lihat bolu gulung sama cokelat bar, langsung bolak-balik karena binggung banget mau beli yang mana. Akhirnyaaaa pilihan jatuh kepada susu, cokelat, dan bolu gulung. 


Saya beli susu karena emang ciri khas dari produk dari cimory adalah susu dan yogurt. Naaah buat rasanya, saya milih fresh milk matcha 950 ml Rp. 22.000, fresh milk hazelnut 250 ml Rp. 6000, fresh milk cokelat 250 ml Rp. 6000, dan fresh milk strawberry 250 ml Rp. 6000. Oleh-oleh yang saya belii selanjutnya yaitu cokelat bar. Saya beli empat cokelat bar rasa matcha dua, hazelnul satu dan rice bar satu. Untuk harganya sekitar Rp. 10.000 - Rp. 13.000. Naaaahh oleh-oleh terakhir yang saya beli bikin galau banget karena awalnya saya mau brownies dan udah ambil brownies rasa keju buat saya taruh di keranjang belanja, tapi pas liat bolu gulung langsung goyah karena lebih mengoda wkwkw. Saya bolak-balik ke tempat brownies dan bolu gulung karena emang binggung banget. Akhirnya pilihan saya jatuh pada bolu gulung rasa cookies and cream karena dari tampilannya lebih menggoda daripada brownies walaupun harganya beda Rp. 10.000. Harga bolu gulung Rp. 75.000, sedangkan brownies Rp. 65.000. 

(Kue Bolu Gulung Cimory namanya Moo Moo Roll)

Untungnya pilihan untuk membeli bolu gulung gak salah karena rasanya enak dan kuenya lembut banget. Biasanya kan, rasa antara kue dan isinya itu balapan alias kue dan isinya sama-sama manis dan menonjol. Naah bolu gulung Cimory ini rasanya bener-bener pas dan saling melengkapi (halaaaah :p). Saya sarankan untuk membawa uang minimal Rp. 100.000 biar gak nyesel pas pulang karena cuman beli dikit 😊😂

Selasa, 17 November 2020

Flora Wisata Santerra De Laponte Destinasi Wisata Taman Bunga Pujon

Haloooo!!! Gimana kabarnyaaa??? 
Mohon maaf saya udah gak update blog ini selama tiga minggu karena tiga minggu kemarin lagi sibuk-sibuknya 😅😣

Selama gak update kemarin, saya juga sekalian cari bahan buat nulis blog. Kebetulan tanggal 14 November 2020, saya diajakin mama (lebih tepatnya dibayarin sih 😁😂) buat jalan-jalan ke Malang sama teman-teman kerjanya. Untuk jalan-jalan kali ini cuman sehari aja dan pastinya tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Untuk destinasi wisata yang kita kunjungi yaitu, Flora Wisata Santerra De Laponte, Cafe Sawah, dan Cimory. Naaahhhh untuk tulisan kali ini membahas mengenai Flora Wisata Santerra De Laponte yang saat ini jadi promadona baru bagi destinasti wisata di Malang.

Flora Wisata Santerra De Laponte terletak di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Malang. Sama seperti namanya, Flora Wisata Santerra De Laponte adalah destinasi wisata berupa taman bunga. Untuk tiket masuknya sekitar Rp. 30.000. Pas saya kesana, saya kira bakalan sepi karena masih masa pendemi Covid-19, namun dugaan saya salah karena disana cukup ramai untuk bergerombol. Untungnya pihak pengelola sudah siap, jadi ada beberapa petugas yang mengingatkan untuk jaga jarak dan selalu memakai masker. Selain itu, sebelum masuk ke tempat wisata, pengunjung dipastikan untuk cek suhu tubuh dan mencuci tangan atau memakai hand sanitizer. 
(Rumah kaca di pintu masuk)

Flora Wisata Santtera De Laponte ini menurut saya pribadi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, rumah kaca di pintu masuk, taman bunga dengan view ala Korea Selatan, Belanda, dan Perancis serta taman bunga di pintu keluar. Ketika saya kesana, masih banyak spot-spot yang belum selesai dikerjakan. Untuk bagian rumah kaca di pintu masuk, pengunjung benar-benar dimanjakan dengan banyaknya bunga-bunga. Bunga-bunga di dalam rumah kaca, tidak hanya ditanam, namun juga digantung dan diletakkan pada rak. Uniknya di dalam rumah kaca bisa langsung duduk-duduk di atas rumput! Selain itu, di dalam rumah kaca juga terdapat cafetaria yang pastinya juga instagramable banget 😍 Untuk harga makanan dan minuman berkisar antara Rp. 5000 - Rp. Rp. 20.000. Makanannya bukan makanan berat seperti nasi, namun makanan ringan seperti pop mie, kentang goreng, kebab, roti maryam, dan burger. 
(Foto di dalam rumah kaca bagian pintu masuk)
(Makanan di Cafetaria)

Setelah berfoto-foto di rumah kaca dan keluar dari sana, pengunjung disuguhkan taman bunga dengan nuansa Korea Selatan. Naaaaahhhh bagi para kpopers yang belum sempat ke Korea, wajib nih kesini buat foto-foto karena banyak spot kekoreaan yanggg instagramable bangeeeet. 
(Foto bersama oppa-oppa korea)

Setelah puas dengan taman bunga bernuasa Korea, pengunjung bisa langsung ke taman bunga dengan nuansa Belanda dan Perancis. Bunga yang ada ditaman-taman tersebut juga berbeda. Kabarnya bunga yang ada di Flora Wisata De Laponte ini impor langsung dari luar negeri dan memiliki kurang lebih 700 jenis bunga! Kereennnn gak tuhhh?
(Spot foto dengan nuansa Belanda)

Spot selanjutnya, pengunjung diberi pilihan lurus dengan jalan menanjak atau lurus belok kanan dengan jalan menurun. Untuk jalan menanjak, terdapat beberapa spot foto namun ada banyak bagian yang belum selesai pengerjaannyaa. Jadi hati-hati jika kamu memilik alergi debu, sebaiknya hindari jalan menanjak keatas karena banyak bagian yang belum selesai pengerjaannya, menyebabkan debu bertebrangan.
(Spot yang belum selesai pengerjaanya)

Jika kamu memiih jalan terus lalu belok kanan, pengunjung akan menjumpai beberapa stand minuman dan wahana permainan anak. Selanjutnya terdapat taman bunga bernuansa perancis dan taman bunga di area pintu keluar. Untuk wahana permainan anak ini, harga belum termasuk tiket masuk yaaa guysss. Jadi pengunjung harus membayar kembali jika ingin menaiki wahana permainan anak.

Oiaaa jikaa kalian jadi berkunjung ke Flora Wisata Santerra De Laponte, pastikan untuk membawa payung atau memakai sunblock yaaa karena cuaca disanaaaa itu panas banget. Walaupun terletak di Kota Malang yang katanya dingin tapi cuaca disana panas 😔
Yukkk langsung aja ke Flora Wisata Santerra De Laponte untuk menikmati indahnya perpaduan alam dan taman bunga sekaligus belajar mengenai jenis-jenis bunga ☺☺☺

Jumat, 23 Oktober 2020

Museum Kebangkitan Nasional - Virtual Tour

Pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang, banyak tempat hiburan dan wisata yang ditutup oleh pemerintah agar virus corona tidak semakin menyebar dan menimbulkan klaster baru di masyarakat. Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk tetap dirumah, tapii yang namanya dirumah aja pasti bosen dongg?? 😌
Apalagi sekarang sudah memasuki bulan ke delapan penyebaran virus corona, jadi rasanya tuhhh galau pengen keluar jalan-jalan karena bosen dirumah aja, tapi takut kena virus corona kalau keluar jalan-jalan. Ahaaa tenang, saya punya solusinya 😂


Untuk mengatasi rasa bosan karena dirumah terus, kita bisa jalan-jalan mengelilingi museum secara virtual dan mendapatkan informasi mengenai museum tanpa khawatir terkena virus corona. Hebaat gak tuh? saya pas tau pertama kali aja langsung amazing, binggung mau ngomong apa lagi karena sanking takjubnya hehe. Museum yang akan saya kunjungi secara virtual kali ini adalah Musem Kebangkitan Nasional. Saya pribadi pernah mengunjungi museum ini pada PLK (Perkuliahan Luar Kelas) semester enam, tepatnya tahun 2015.
(Halaman kompleks Museum Kebangkitan Nasional)
(Salah satu ruangan Museum Kebangkitan Nasional)

Museum Kebangkitan Nasional berada di Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh No. 26, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Dikutip dari website resmi Museum Kebangkitan Nasional, gedung museum dulunya adalah tempat pendidikan STOVIA (School Tot Opleding Van Inlandsche Artsen) atau Sekolah Kedokteran Bagi Bumi Putera, sekaligus asrama yang dibangun pada 1851. Gedung STOVIA adalah tempat lahir Boedi Oetomo sebagai organisasi kebangsaan pertama di Indonesia pada 20 Mei 1908.
(Berpose di ruang asrama STOVIA, mohon maap komuk kumus-kumus banget hehe)
(Ruangan meja operasi bedah)

Boedi Oetomo digagas oleh Dr. Wahidin Soediro Hoesodo dan didirikan oleh Dr. Soetomo serta Goenawan Mangoenkoesoemo. Hari lahirnya Boedi Oetomo sangat penting bagi bangsa Indonesia karena menjadi tonggak sejarah, menandai perubahan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah yang awalnya bersifat kedaerahan dan menggunakan senjata menjadi perjuangan yang tidak lagi menggunakan senjata, melainkan menggunakan diplomasi dan bersifat nasional. Gedung STOVIA mempunyai nilai sejarah yang tinggi, sehingga pemerintah DKI Jakarta memugar gedung pada 6 April 1973, kemudian presiden Soeharto meresmikan pemanfaatan gedung STOVIA menjadi Museum Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1974.

Untuk melakukan kunjungan museum secara virtual, kamu bisa mengunjungi website resmi Museum Kebangkitan Nasional. Setelah website terbuka, langsung aja klik tulisan "Lihat Denah".
(Klik "Lihat Denah", untuk melihat denah ruangan)
(Denah Museum Kebangkitan Nasional)

Setelah klik denah, akan muncul tampilan denah ruangan museum Kebangkitan Nasional. Sayangnya, ada beberapa ruangan yang belum bisa kita kunjungi secara virtual (ruangan berwarna abu-abu). Ruangan-ruangan tersebut bisa kamu kunjungi dengan klik ruangan berwarna biru. Naaah kali ini saya mau ke R10, yaitu ruang asrama STOVIA. Setelah diklik, akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Untuk mengelilingi ruangan, kamu bisa geser kekanan, kekiri, kebawah, dan keatas. Setelah klik ruang R10, saya heran banget karena kunjungan museum secara virtual ini bener-bener sama seperti ketika berkunjung langsung kesana. Bahkan lampu-lampu yang ada di ruang tersebut bisa kita lihaat dengan cara geser kebawah. Detail banngeeet kaaan??
(Tampilan ruangan setelah digeser kekanan)

Oiaaa...gak cuman geser kekanan dan kiri aja, kamu juga bisa maju kedepan untuk melihat keseluruhan ruangan. Naaah caranya adalah dengan klik tanda panah berwarna biru, sama seperti ketika mengoperasikan aplikasi Google Street View. Lebih amazingnya lagi, kita juga bisa mendapatkan informasi mengenai ruangan-ruangan tersebut dengan klik simbol informasi di pojok kanan bawah.
(Informasi Ruang Asrama STOVIA)

Jika ingin melihat ruangan yang lain, jangan lupa untuk klik tanda silang (x) untuk menghilangkan kotak dialog informasi mengenai Ruang 10. Lalu klik tanda back (🢨) yang berada di sebelah pojok kiri atas. Setelah itu, tampilan akan beralih ke tampilan "Lihat Denah". Pada kunjungan virtual museum Kebangkitan Nasional juga disediakan fasilitas zoom out dan zoom in untuk melihat tulisan di papan informasi secara detail dan jelas.
(Informasi di Ruang 04 lebih jelas dan detal setelah dizoom out)

Naaaaah gimana, seru kan??? atau masih gak paham cara berkunjung ke Museum Kebangkitan secara virtual? Kalau masih gak paham, langsung aja lihat cuplikan berikut ini 😂


Langsung penasaran kan? Yuk langsung kunjungi Museum Kebangkitan Nasional secara virtual! Semoga semua museum di Indonesia bisa menyediakan fasilitas kunjungan secara virtual agar dapat berkunjung ke museum tanpa khawatir akan penularan virus corona 😊😊😊


Sumber :

Buku PDF Gratis dari Website Museum Kebangkitan Nasional :



 

Selasa, 20 Oktober 2020

Kota Tua Jakarta

Masa kuliah adalah masa yang paling menyenangkan karena tiap semester selalu keluar kota untuk Perkuliahan Luar Kelas atau disingkat jadi PLK. PLK ini adalah kegiatan wajib bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah Unesa tiap semester dan tiap semesternya selalu ke tempat yang berbeda, disesuaikan dengan materi perkuliahan. 

Pada semester enam tahun 2015, saya dan teman-teman antusias banget karena mau PLK ke Jakarta. Walaupun saya  sendiri sudah pernah ke Jakarta, tapi untuk pertama kalinya, saya dan teman-teman pergi naik bis ke luar kota yang jauh dari Surabaya selama kurang lebih seminggu! Secara saya sendiri adalah anak rumahan yang gak pernah ke luar kota bareng temen (kecuali PLK sih 😂), jadi ini tuh bener-bener pengalaman baru dan berharga buat saya.
Tujuan utama PLK semester enam adalah mencari sumber arsip yang dapat digunakan untuk laporan akhir mata kuliah arsip dan juga sebagai bahan skripsi. Pencarian arsip dilakukan di ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) dan Perpusnas (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia), tapiiii yang namanya anak muda selalu pengeeeen refreshing dan jalan-jalan sama temennya, kita juga pergi ke Kota Tua dan beberapa museum di Jakarta.

(Kota Tua Jakarta)

Dikutip dari website resmi portal pemerintah provinsi DKI Jakarta, Kota Tua Jakarta atau Batavia Lama (Oud Batavia) terletak di Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. Wilayah ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). Di utara, Kota Tua berbatasan dengan Pasar Ikan, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Laut Jawa. Bagian selatan, berbatasan dengan Jalan Jembatan Batu dan Jalan Asemka. Bagian barat, berbatasan dengan Kali Krukut, dan bagian timur berbatasan dengan Kali Ciliwung. 
Jakarta pada jaman dahulu bernama Sunda Kelapa yang kemudian berganti nama menjadi Jayakarta setelah Pelabuhan Sunda Kelapa berhasil direbut oleh Fatahillah pada 1526. Lalu pada 1619, kota Jayakarta berhasil direbut dan dihancurkan oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau perusahaan kongsi dagang milik Hindia Belanda. Setahun setelah menghancurkan kota Jakarta, VOC membangun kembali kota baru di wilayah Jayakarta dan dinamai Batavia. Selama masa pendudukan Jepang, kota Batavia berganti nama menjadi Jakarta. 
Kota Tua adalah gambaran kota Jakarta pada masa lampau, dimana di kawasan tersebut, dapat ditemui beberapa bangunan yang masih dijaga keasliannya. Beberapa bangunan tersebut adalah, Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Toko Merah.

(Pose dulu, sesaat sebelum memasuki kawasan Kota Tua)

Ketika baru sampai di depan pintu masuk Kota Tua, saya melihat ada bus Transjakarta lalu lalang di kawasan tersebut. Saya kira akses transportasi umum ke Kota Tua hanya bus Transjakarta, tapi pengunjung juga bisa menggunakan Commuter Line Kereta Api Indonesia jurusan Stasiun Kota (Beos). Pada saat itu suasana disana ramai banget, padahal bukan hari libur. Kawasan tersebut memang salah satu destinasi wisata populer di Jakarta. Untuk masuk ke kawasan kota Tua, pengunjung tidak dikenakan biaya alias GRATIS, namun untuk masuk ke museumnya bayar yaaa pemirsaaa. Tapi tenang aja, tiketnya cuman seharga satu permen relaxa yaitu Rp. 1000-Rp.2500. Murah kaaan? Ada juga museum yang gratis alias tidak dikenakan biaya masuk, yaitu museum Bank Indonesia. 
Setelah masuk ke kawasan Kota Tua, feel jaman Belanda tuh kerasa banget karena bangunan-bangunan Belanda disana masih dipertahankan keasliannya. Pada saat saya berkunjung tahun 2015, banyak pedagang kaki lima di luar maupun di dalam kawasan Kota Tua. Mereka menjual berbagai macam oleh-oleh seperti kaos, gantungan kunci, boneka ondel-ondel, serta berbagai macam pernak-pernik khas Jakarta. Disana juga ada berbagai macam makanan khas Jakarta, seperti kerak telor dan ketoprak. Kota tua juga menjadi tempat untuk berkreasi. Banyak perlombaan, pameran seni sampai pentas musik di kawasan tersebut. Belum lagi ada beberapa museum di kawasan Kota Tua sebagai tempat untuk belajar sejarah. Paket komplit gak sih???

(Baris 1 dari kiri kekanan: Pandya, Saya, dan April; Baris 2 dari kiri kekanan: Lia dan Aisyah; Baris 3 dari kiri ke kanan: Destya, Aif, Fery, dan David)
(Berpose di depan Museum Fatahillah)

Di Kota Tua, pengunjung bisa menyewa sepeda onthel untuk keliling kawasan Kota Tua. Tarif sewa sepeda antara Rp. 75.000-Rp. 100.000, bergantung pada durasi pemakaian sepeda. Sayangnya, saya waktu itu tidak sempat menyewa dan mengunjungi banyak museum karena saya ingin mengelilingi kawasan Kota Tua dengan berjalan kaki dengan teman-teman. Saya dan teman-teman menelusuri kawasan Kota Tua sekaligus melihat-lihat dan membeli beberapa oleh-oleh khas Jakarta dipedagang kaki lima sebelah museum Fatahillah, sampai kami berhenti di depan Museum Bank Indonesia dan memutuskan untuk masuk ke dalam. 

(Foto di depan Museum Bank Indonesia)

Museum Bank Indonesia terletak di belakang pusat Kota Tua Jakarta, tepatnya di Jalan Pintu Besar Utara No. 3. Museum ini menyajikan informasi mengenai peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah Indonesia hingga sejarah terbentuknya Bank Indonesia, kebijakan-kebijakan, dan juga sejarah uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang dikemas dalam bentuk diorama, gambar, foto maupun papan informasi. 

(Lobby Museum Bank Indonesia)
(Berfoto didepan diorama)
(Menjadi model untuk pecahan uang Rp. 50.000)

Sayangnya, saya dan teman-teman hanya berhasil mengunjungi Museum Bank Indonesia saja karena kami diberi batas waktu oleh dosen dan panitia PLK ketika berkunjung ke Kota Tua. Padahal saya pengeeeeen banget mengunjungi semua museum di kawasan Kota Tua buat share pengalaman 😊

(Halaman tengah Museum Bank Indonesia)

Semoga tulisan saya bermanfaat dan menjadi informasi bagi kalian yang ingin mencari rekomendasi destinasi wisata di Jakarta yang tidak hanya menjadi destinasi wisata rekreasi, tapi juga destinasi wisata edukasi, sejarah, dan budaya!


Sumber :



Jumat, 16 Oktober 2020

Pengalaman Bebas Dari Jerawat Part 2 (Final Part)

Halooooo!!! 
Balik lagi ke pembahasan dunia perjerawatan 😂 

Apakah ada perubahan setelah membaca postingan tentang Pengalaman Bebas Dari  Jerawat Part 1??? Kalau belum ada perubahan yang signifikan, yuk langsung aja baca beberapa tips lagi dari aku agar jeriwi-jeriwi ituuu musnah dari muka bumi ini wwkwkwkw 😁😂
Setelah melakukan trial and error dan menemukan kandungan skincare yang ternyata gak cocok di wajahku, aku merasa belum ada perubahan yang maksimal. Pas awal-awal pemakaian hadalabo, jerawat masih membandel. Dasarnya aku kurang sabar dan ingin segera badai jerawat ini berakhir, aku langsung searching mengenai faktor lain penyebab jerawat selain kandungan skincare atau kandungan produk untuk tubuh yang gak cocok. Apakaaaaah ituuuuuuu??? 

Ganti sprei, bantal, dan guling


(Diambil dari mbah google)

Hah? emang ngaruh ya? apa hubungannya jerawat sama ganti sprei sama sarung bantal guling? Naaaah jelas ngaruh dongg 😊 awalnya sih aku gak sadar soal ini, setelah browsing-browsing dan langsung praktekin, emang sengaruh ituuu!!!
Jadi setelah kita habis dari luar rumah atau capek habis beraktivitas di luar rumah, pasti wajah kita terkena polusi, debu, dan keringat ngumpul jadi satu. Kebanyakan dari kita, abis capek langsung tepar di kasur. Naaaaaah karena belum bersihin muka, otomatis muka kotor dan langsung nempel ke bantal guling dong yaaa, akhirnya tumbuhlaaaahh jeriwi-jeriwi wkwkw. 
Bayangin kalo siklus itu terjadi tiap hari dan sprei, sarung bantal guling gak kamu ganti selama satu bulan atau bahkan tiga bulan?? apakah obat atau skincare yang kamu beli bakalan ampuh buat ngilangin jerawat? hmm aku rasa obat jerawat sebanyak apapun ga akan mempan ngilangin jerawat kalo kita masih belum maksimal menjaga kebersihan diri :)))

Pakai topi, jilbab, dan masker sehari sekali

Kalau kamu memakai jilbab, topi, dan masker setiap hari, kamu harus pastikan tiap hari harus ganti atau paling tidak segera ganti ketika terkena banyak keringat. Aku inget ada satu temen pernah tanya di instagram, obat atau produk yang bagus buat ngatasin jerawat dan bruntusan di sekitar pipi dan kening. Pada saat itu, aku gak memberikan rekomendasi produk skincare karena aku gak tau jenis dan kondisi kulitnya saat ini. Jadi aku memberikan saran untuk selalu mengganti jilbab tiap hari daaaaaaan dia baru sadar akan hal itu karena memang dia jarang ganti jilbab (ganti setelah beberapa hari pemakaian). Menurut aku hal itu fatal banget karena tiap hari dia pakai jilbab, pastinya kena keringat apalagi cuaca di Indonesia kan panas banget, polusi udara dan debu-debu nempel di jilbab dan mukanya. Gak kebayang dong berapa banyak bakteri yang ada di jilbab kamu setelah keluar rumah? 

(Diambil dari mbah google)

Hal tersebut juga berlaku untuk topi dan masker atau benda lainnya yang sering kamu pakai dan itu nempel disekitar muka kamu. Helm pun juga bisa menyebabkan jerawat kalau kamu malas untuk mencucinya. Gak perlu seminggu sekali kok untuk cuci helm. Biasanya aku sebulan sekali atau kalau belum sebulan udah bau, helm wajib banget dicuci biar gak jadi akar penyebab jeriwi-jeriwi bandel. Tenaaaang aja, biaya cuci helm murah kok. Kalau di Surabaya sendiri sih gak sampai 20ribu yaaa.
Oia, handuk pun juga bisa jadi akar penyebab jerawat masih bertahan di muka kamu. Usahakan ganti handuk tiga hari sekali atau pisahkan antara handuk badan dan handuk muka. Jadi biar gak sama handuknya. Truss apalagi lagi yaa benda yang bisa menjadi akar penyebab tumbuhnya jerawat? Apakah ada saran? Kalau ada, tolong komentar dibawah ya! 😊😆

Bersihkan muka setelah dari luar rumah & setelah memakai make up

Ahhh aku kan cuman keluar rumah 20 menit kak, itu kan cuman sebentar, masak harus dibersihin??? hmmmm tidaaaaaackkk semudah itu fergusoooo. Walaupun cuma 20 menit, 10 menit, 5 menit. Keluar rumah ya tetep keluar rumah. Kamu tetap terkena debu dan polusi udara. 
Ketika masih berjuang untuk melawan jerawat atau sampai sekarang ketika jerawat sudah berhasil aku taklukan, aku selalu untuk menyempatkan diri untuk membersihkan muka setelah aku keluar rumah, walaupun cuman dari alfamart. Kenapa? karena aku merasa wajahku sudah terkena debu dan polusi. Aku membersihkan wajahku dengan toner. Toner??? Yuupp cukup dengan toner Viva Green Tea seharga 6000 rupiaaaaaah gengss!!!!

(Face Tonic Viva Green Tea, diambil dari mbah google)

Jadi aku tuuu tidak membiarkan debu dan polusi menempel di bantal guling dan kasurku wkwkw. Ribet yaaa? Tidak ada kata ribet kalo kamu ingin selesai dari penderitaan karena jerawat 😋
Kenapa aku pakai toner aja? karena aku cuman pakai bedak kalo keluar rumah cuman sebentar, beda lagi genggsss kalo aku mau kondangan atau kemall berjam-jam. Pasti paling gak pakai sunscreen atau bb cream kan? Nah kalau kayak gitu, kamu wajib banget bersihin muka kamu pakai micellar water, make up remover, atau pembersih wajah yang sejenis agar make up di muka kamu dapat dibersihkan secara menyeluruh!

Hindari pemakaian make up dan begadang selama berjerawat

Disadari atau tidak, muka kamu juga perlu istirahat dari pemakaian make up yang berlebih agar kulit kamu bisa bernafas sejenak. Menurut pengalamanku, penggunaan make up ketika jerawatan itu emang nutupin jerawat tapi itu juga bikin kulit kamu tercekik dan pada akhirnya malah bikin munculnya jerawat baru dikulit kamu. Jadi ketika jerawat lagi parah dan meradang, aku kemana-mana cuman pakai bedak marcks, kecuali kalo kondangan sih tetep pakai make up. Tapi kalo cuman main biasa atau kuliah sih tetep cuman bedakan aja biar jerawat gak makin parah.
Selain itu kamu juga perlu mengatur jam tidur kamu supaya gak bedagang. Hayoooo ngakuuuu disini siapa yang selalu begadang karena ngerjain tugas atau liat dramaaaaa koreeaaa sampai malam???? hmmmm jujur aku sendiri pun juga kadang bandel buat liat drakor sampai malam wkwkwk 😂 tapi aku selalu berusaha untuk tidak begadang tiap hari apalagi pas aku udah keterima kerja. Gak mungkin juga dong besok gak masuk kerja gara-gara ngedrakor sampe malem??
Dikutip dari kompas.com, begadang memang dapat memicu timbulnya jerawat. Jadi ketika pola tidur terganggu, keseimbangan hormon juga terganggu dan memicu pelepasan hormon kortisol. Ketika hormon ini keluar, tubuh dapat mengalami reaksi peradangan di kulit. Naaaaah peradangan ini yang menyebabkan jerawat. Gak percaya? Coba dehhh kamu ubah jam pola tidur kamu 😊


Gimana gengsss? udah puas belum dengan tips-tips dari aku? Sebenernya, ada beberapa cara lagi untuk membasmi jerawat membandel, seperti, makan yang teratur, memakan makanan yang sehat (tidak berlemak dan tidak berminyak), dan olahraga yang teratur. Tapi aku gak jelasin di post ini ataupun post sebelumnya karena ini murni dari pengalaman dari aku dan hilangnya jerawat dimuka aku bukan karena aku sering olahraga. Jadi aku gak bisa menceritakan detail soal itu. Tapiiiiii tiap orang kaaan bedaaa yaaa, bisa aja jerawat kamu hilang gara-gara kamu sering olahraga? bisa aja kaaan ya? Akuuu rasa gak ada salahnya juga mencoba untuk olahraga atau makan secara teratur biar tubuh kamu juga makin sehat 😊 Oia, jangan lupa untuk selalu tetap tersenyum dan happy biar kamu bisa mengendalikan stres dan tidak berkembang jadi jerawat membandel.

Stay healty, semoga sembuh dari jerawat dan jangan lupa pakai masker ya gengss!!!


Sumber :

Find Article