Jumat, 23 Oktober 2020

Museum Kebangkitan Nasional - Virtual Tour

Pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang, banyak tempat hiburan dan wisata yang ditutup oleh pemerintah agar virus corona tidak semakin menyebar dan menimbulkan klaster baru di masyarakat. Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk tetap dirumah, tapii yang namanya dirumah aja pasti bosen dongg?? ๐Ÿ˜Œ
Apalagi sekarang sudah memasuki bulan ke delapan penyebaran virus corona, jadi rasanya tuhhh galau pengen keluar jalan-jalan karena bosen dirumah aja, tapi takut kena virus corona kalau keluar jalan-jalan. Ahaaa tenang, saya punya solusinya ๐Ÿ˜‚


Untuk mengatasi rasa bosan karena dirumah terus, kita bisa jalan-jalan mengelilingi museum secara virtual dan mendapatkan informasi mengenai museum tanpa khawatir terkena virus corona. Hebaat gak tuh? saya pas tau pertama kali aja langsung amazing, binggung mau ngomong apa lagi karena sanking takjubnya hehe. Museum yang akan saya kunjungi secara virtual kali ini adalah Musem Kebangkitan Nasional. Saya pribadi pernah mengunjungi museum ini pada PLK (Perkuliahan Luar Kelas) semester enam, tepatnya tahun 2015.
(Halaman kompleks Museum Kebangkitan Nasional)
(Salah satu ruangan Museum Kebangkitan Nasional)

Museum Kebangkitan Nasional berada di Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh No. 26, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Dikutip dari website resmi Museum Kebangkitan Nasional, gedung museum dulunya adalah tempat pendidikan STOVIA (School Tot Opleding Van Inlandsche Artsen) atau Sekolah Kedokteran Bagi Bumi Putera, sekaligus asrama yang dibangun pada 1851. Gedung STOVIA adalah tempat lahir Boedi Oetomo sebagai organisasi kebangsaan pertama di Indonesia pada 20 Mei 1908.
(Berpose di ruang asrama STOVIA, mohon maap komuk kumus-kumus banget hehe)
(Ruangan meja operasi bedah)

Boedi Oetomo digagas oleh Dr. Wahidin Soediro Hoesodo dan didirikan oleh Dr. Soetomo serta Goenawan Mangoenkoesoemo. Hari lahirnya Boedi Oetomo sangat penting bagi bangsa Indonesia karena menjadi tonggak sejarah, menandai perubahan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah yang awalnya bersifat kedaerahan dan menggunakan senjata menjadi perjuangan yang tidak lagi menggunakan senjata, melainkan menggunakan diplomasi dan bersifat nasional. Gedung STOVIA mempunyai nilai sejarah yang tinggi, sehingga pemerintah DKI Jakarta memugar gedung pada 6 April 1973, kemudian presiden Soeharto meresmikan pemanfaatan gedung STOVIA menjadi Museum Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1974.

Untuk melakukan kunjungan museum secara virtual, kamu bisa mengunjungi website resmi Museum Kebangkitan Nasional. Setelah website terbuka, langsung aja klik tulisan "Lihat Denah".
(Klik "Lihat Denah", untuk melihat denah ruangan)
(Denah Museum Kebangkitan Nasional)

Setelah klik denah, akan muncul tampilan denah ruangan museum Kebangkitan Nasional. Sayangnya, ada beberapa ruangan yang belum bisa kita kunjungi secara virtual (ruangan berwarna abu-abu). Ruangan-ruangan tersebut bisa kamu kunjungi dengan klik ruangan berwarna biru. Naaah kali ini saya mau ke R10, yaitu ruang asrama STOVIA. Setelah diklik, akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Untuk mengelilingi ruangan, kamu bisa geser kekanan, kekiri, kebawah, dan keatas. Setelah klik ruang R10, saya heran banget karena kunjungan museum secara virtual ini bener-bener sama seperti ketika berkunjung langsung kesana. Bahkan lampu-lampu yang ada di ruang tersebut bisa kita lihaat dengan cara geser kebawah. Detail banngeeet kaaan??
(Tampilan ruangan setelah digeser kekanan)

Oiaaa...gak cuman geser kekanan dan kiri aja, kamu juga bisa maju kedepan untuk melihat keseluruhan ruangan. Naaah caranya adalah dengan klik tanda panah berwarna biru, sama seperti ketika mengoperasikan aplikasi Google Street View. Lebih amazingnya lagi, kita juga bisa mendapatkan informasi mengenai ruangan-ruangan tersebut dengan klik simbol informasi di pojok kanan bawah.
(Informasi Ruang Asrama STOVIA)

Jika ingin melihat ruangan yang lain, jangan lupa untuk klik tanda silang (x) untuk menghilangkan kotak dialog informasi mengenai Ruang 10. Lalu klik tanda back (๐Ÿขจ) yang berada di sebelah pojok kiri atas. Setelah itu, tampilan akan beralih ke tampilan "Lihat Denah". Pada kunjungan virtual museum Kebangkitan Nasional juga disediakan fasilitas zoom out dan zoom in untuk melihat tulisan di papan informasi secara detail dan jelas.
(Informasi di Ruang 04 lebih jelas dan detal setelah dizoom out)

Naaaaah gimana, seru kan??? atau masih gak paham cara berkunjung ke Museum Kebangkitan secara virtual? Kalau masih gak paham, langsung aja lihat cuplikan berikut ini ๐Ÿ˜‚


Langsung penasaran kan? Yuk langsung kunjungi Museum Kebangkitan Nasional secara virtual! Semoga semua museum di Indonesia bisa menyediakan fasilitas kunjungan secara virtual agar dapat berkunjung ke museum tanpa khawatir akan penularan virus corona ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š


Sumber :

Buku PDF Gratis dari Website Museum Kebangkitan Nasional :



 

Selasa, 20 Oktober 2020

Kota Tua Jakarta

Masa kuliah adalah masa yang paling menyenangkan karena tiap semester selalu keluar kota untuk Perkuliahan Luar Kelas atau disingkat jadi PLK. PLK ini adalah kegiatan wajib bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah Unesa tiap semester dan tiap semesternya selalu ke tempat yang berbeda, disesuaikan dengan materi perkuliahan. 

Pada semester enam tahun 2015, saya dan teman-teman antusias banget karena mau PLK ke Jakarta. Walaupun saya  sendiri sudah pernah ke Jakarta, tapi untuk pertama kalinya, saya dan teman-teman pergi naik bis ke luar kota yang jauh dari Surabaya selama kurang lebih seminggu! Secara saya sendiri adalah anak rumahan yang gak pernah ke luar kota bareng temen (kecuali PLK sih ๐Ÿ˜‚), jadi ini tuh bener-bener pengalaman baru dan berharga buat saya.
Tujuan utama PLK semester enam adalah mencari sumber arsip yang dapat digunakan untuk laporan akhir mata kuliah arsip dan juga sebagai bahan skripsi. Pencarian arsip dilakukan di ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) dan Perpusnas (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia), tapiiii yang namanya anak muda selalu pengeeeen refreshing dan jalan-jalan sama temennya, kita juga pergi ke Kota Tua dan beberapa museum di Jakarta.

(Kota Tua Jakarta)

Dikutip dari website resmi portal pemerintah provinsi DKI Jakarta, Kota Tua Jakarta atau Batavia Lama (Oud Batavia) terletak di Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. Wilayah ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). Di utara, Kota Tua berbatasan dengan Pasar Ikan, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Laut Jawa. Bagian selatan, berbatasan dengan Jalan Jembatan Batu dan Jalan Asemka. Bagian barat, berbatasan dengan Kali Krukut, dan bagian timur berbatasan dengan Kali Ciliwung. 
Jakarta pada jaman dahulu bernama Sunda Kelapa yang kemudian berganti nama menjadi Jayakarta setelah Pelabuhan Sunda Kelapa berhasil direbut oleh Fatahillah pada 1526. Lalu pada 1619, kota Jayakarta berhasil direbut dan dihancurkan oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau perusahaan kongsi dagang milik Hindia Belanda. Setahun setelah menghancurkan kota Jakarta, VOC membangun kembali kota baru di wilayah Jayakarta dan dinamai Batavia. Selama masa pendudukan Jepang, kota Batavia berganti nama menjadi Jakarta. 
Kota Tua adalah gambaran kota Jakarta pada masa lampau, dimana di kawasan tersebut, dapat ditemui beberapa bangunan yang masih dijaga keasliannya. Beberapa bangunan tersebut adalah, Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Toko Merah.

(Pose dulu, sesaat sebelum memasuki kawasan Kota Tua)

Ketika baru sampai di depan pintu masuk Kota Tua, saya melihat ada bus Transjakarta lalu lalang di kawasan tersebut. Saya kira akses transportasi umum ke Kota Tua hanya bus Transjakarta, tapi pengunjung juga bisa menggunakan Commuter Line Kereta Api Indonesia jurusan Stasiun Kota (Beos). Pada saat itu suasana disana ramai banget, padahal bukan hari libur. Kawasan tersebut memang salah satu destinasi wisata populer di Jakarta. Untuk masuk ke kawasan kota Tua, pengunjung tidak dikenakan biaya alias GRATIS, namun untuk masuk ke museumnya bayar yaaa pemirsaaa. Tapi tenang aja, tiketnya cuman seharga satu permen relaxa yaitu Rp. 1000-Rp.2500. Murah kaaan? Ada juga museum yang gratis alias tidak dikenakan biaya masuk, yaitu museum Bank Indonesia. 
Setelah masuk ke kawasan Kota Tua, feel jaman Belanda tuh kerasa banget karena bangunan-bangunan Belanda disana masih dipertahankan keasliannya. Pada saat saya berkunjung tahun 2015, banyak pedagang kaki lima di luar maupun di dalam kawasan Kota Tua. Mereka menjual berbagai macam oleh-oleh seperti kaos, gantungan kunci, boneka ondel-ondel, serta berbagai macam pernak-pernik khas Jakarta. Disana juga ada berbagai macam makanan khas Jakarta, seperti kerak telor dan ketoprak. Kota tua juga menjadi tempat untuk berkreasi. Banyak perlombaan, pameran seni sampai pentas musik di kawasan tersebut. Belum lagi ada beberapa museum di kawasan Kota Tua sebagai tempat untuk belajar sejarah. Paket komplit gak sih???

(Baris 1 dari kiri kekanan: Pandya, Saya, dan April; Baris 2 dari kiri kekanan: Lia dan Aisyah; Baris 3 dari kiri ke kanan: Destya, Aif, Fery, dan David)
(Berpose di depan Museum Fatahillah)

Di Kota Tua, pengunjung bisa menyewa sepeda onthel untuk keliling kawasan Kota Tua. Tarif sewa sepeda antara Rp. 75.000-Rp. 100.000, bergantung pada durasi pemakaian sepeda. Sayangnya, saya waktu itu tidak sempat menyewa dan mengunjungi banyak museum karena saya ingin mengelilingi kawasan Kota Tua dengan berjalan kaki dengan teman-teman. Saya dan teman-teman menelusuri kawasan Kota Tua sekaligus melihat-lihat dan membeli beberapa oleh-oleh khas Jakarta dipedagang kaki lima sebelah museum Fatahillah, sampai kami berhenti di depan Museum Bank Indonesia dan memutuskan untuk masuk ke dalam. 

(Foto di depan Museum Bank Indonesia)

Museum Bank Indonesia terletak di belakang pusat Kota Tua Jakarta, tepatnya di Jalan Pintu Besar Utara No. 3. Museum ini menyajikan informasi mengenai peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah Indonesia hingga sejarah terbentuknya Bank Indonesia, kebijakan-kebijakan, dan juga sejarah uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang dikemas dalam bentuk diorama, gambar, foto maupun papan informasi. 

(Lobby Museum Bank Indonesia)
(Berfoto didepan diorama)
(Menjadi model untuk pecahan uang Rp. 50.000)

Sayangnya, saya dan teman-teman hanya berhasil mengunjungi Museum Bank Indonesia saja karena kami diberi batas waktu oleh dosen dan panitia PLK ketika berkunjung ke Kota Tua. Padahal saya pengeeeeen banget mengunjungi semua museum di kawasan Kota Tua buat share pengalaman ๐Ÿ˜Š

(Halaman tengah Museum Bank Indonesia)

Semoga tulisan saya bermanfaat dan menjadi informasi bagi kalian yang ingin mencari rekomendasi destinasi wisata di Jakarta yang tidak hanya menjadi destinasi wisata rekreasi, tapi juga destinasi wisata edukasi, sejarah, dan budaya!


Sumber :



Jumat, 16 Oktober 2020

Pengalaman Bebas Dari Jerawat Part 2 (Final Part)

Halooooo!!! 
Balik lagi ke pembahasan dunia perjerawatan ๐Ÿ˜‚ 

Apakah ada perubahan setelah membaca postingan tentang Pengalaman Bebas Dari  Jerawat Part 1??? Kalau belum ada perubahan yang signifikan, yuk langsung aja baca beberapa tips lagi dari aku agar jeriwi-jeriwi ituuu musnah dari muka bumi ini wwkwkwkw ๐Ÿ˜๐Ÿ˜‚
Setelah melakukan trial and error dan menemukan kandungan skincare yang ternyata gak cocok di wajahku, aku merasa belum ada perubahan yang maksimal. Pas awal-awal pemakaian hadalabo, jerawat masih membandel. Dasarnya aku kurang sabar dan ingin segera badai jerawat ini berakhir, aku langsung searching mengenai faktor lain penyebab jerawat selain kandungan skincare atau kandungan produk untuk tubuh yang gak cocok. Apakaaaaah ituuuuuuu??? 

Ganti sprei, bantal, dan guling


(Diambil dari mbah google)

Hah? emang ngaruh ya? apa hubungannya jerawat sama ganti sprei sama sarung bantal guling? Naaaah jelas ngaruh dongg ๐Ÿ˜Š awalnya sih aku gak sadar soal ini, setelah browsing-browsing dan langsung praktekin, emang sengaruh ituuu!!!
Jadi setelah kita habis dari luar rumah atau capek habis beraktivitas di luar rumah, pasti wajah kita terkena polusi, debu, dan keringat ngumpul jadi satu. Kebanyakan dari kita, abis capek langsung tepar di kasur. Naaaaaah karena belum bersihin muka, otomatis muka kotor dan langsung nempel ke bantal guling dong yaaa, akhirnya tumbuhlaaaahh jeriwi-jeriwi wkwkw. 
Bayangin kalo siklus itu terjadi tiap hari dan sprei, sarung bantal guling gak kamu ganti selama satu bulan atau bahkan tiga bulan?? apakah obat atau skincare yang kamu beli bakalan ampuh buat ngilangin jerawat? hmm aku rasa obat jerawat sebanyak apapun ga akan mempan ngilangin jerawat kalo kita masih belum maksimal menjaga kebersihan diri :)))

Pakai topi, jilbab, dan masker sehari sekali

Kalau kamu memakai jilbab, topi, dan masker setiap hari, kamu harus pastikan tiap hari harus ganti atau paling tidak segera ganti ketika terkena banyak keringat. Aku inget ada satu temen pernah tanya di instagram, obat atau produk yang bagus buat ngatasin jerawat dan bruntusan di sekitar pipi dan kening. Pada saat itu, aku gak memberikan rekomendasi produk skincare karena aku gak tau jenis dan kondisi kulitnya saat ini. Jadi aku memberikan saran untuk selalu mengganti jilbab tiap hari daaaaaaan dia baru sadar akan hal itu karena memang dia jarang ganti jilbab (ganti setelah beberapa hari pemakaian). Menurut aku hal itu fatal banget karena tiap hari dia pakai jilbab, pastinya kena keringat apalagi cuaca di Indonesia kan panas banget, polusi udara dan debu-debu nempel di jilbab dan mukanya. Gak kebayang dong berapa banyak bakteri yang ada di jilbab kamu setelah keluar rumah? 

(Diambil dari mbah google)

Hal tersebut juga berlaku untuk topi dan masker atau benda lainnya yang sering kamu pakai dan itu nempel disekitar muka kamu. Helm pun juga bisa menyebabkan jerawat kalau kamu malas untuk mencucinya. Gak perlu seminggu sekali kok untuk cuci helm. Biasanya aku sebulan sekali atau kalau belum sebulan udah bau, helm wajib banget dicuci biar gak jadi akar penyebab jeriwi-jeriwi bandel. Tenaaaang aja, biaya cuci helm murah kok. Kalau di Surabaya sendiri sih gak sampai 20ribu yaaa.
Oia, handuk pun juga bisa jadi akar penyebab jerawat masih bertahan di muka kamu. Usahakan ganti handuk tiga hari sekali atau pisahkan antara handuk badan dan handuk muka. Jadi biar gak sama handuknya. Truss apalagi lagi yaa benda yang bisa menjadi akar penyebab tumbuhnya jerawat? Apakah ada saran? Kalau ada, tolong komentar dibawah ya! ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜†

Bersihkan muka setelah dari luar rumah & setelah memakai make up

Ahhh aku kan cuman keluar rumah 20 menit kak, itu kan cuman sebentar, masak harus dibersihin??? hmmmm tidaaaaaackkk semudah itu fergusoooo. Walaupun cuma 20 menit, 10 menit, 5 menit. Keluar rumah ya tetep keluar rumah. Kamu tetap terkena debu dan polusi udara. 
Ketika masih berjuang untuk melawan jerawat atau sampai sekarang ketika jerawat sudah berhasil aku taklukan, aku selalu untuk menyempatkan diri untuk membersihkan muka setelah aku keluar rumah, walaupun cuman dari alfamart. Kenapa? karena aku merasa wajahku sudah terkena debu dan polusi. Aku membersihkan wajahku dengan toner. Toner??? Yuupp cukup dengan toner Viva Green Tea seharga 6000 rupiaaaaaah gengss!!!!

(Face Tonic Viva Green Tea, diambil dari mbah google)

Jadi aku tuuu tidak membiarkan debu dan polusi menempel di bantal guling dan kasurku wkwkw. Ribet yaaa? Tidak ada kata ribet kalo kamu ingin selesai dari penderitaan karena jerawat ๐Ÿ˜‹
Kenapa aku pakai toner aja? karena aku cuman pakai bedak kalo keluar rumah cuman sebentar, beda lagi genggsss kalo aku mau kondangan atau kemall berjam-jam. Pasti paling gak pakai sunscreen atau bb cream kan? Nah kalau kayak gitu, kamu wajib banget bersihin muka kamu pakai micellar water, make up remover, atau pembersih wajah yang sejenis agar make up di muka kamu dapat dibersihkan secara menyeluruh!

Hindari pemakaian make up dan begadang selama berjerawat

Disadari atau tidak, muka kamu juga perlu istirahat dari pemakaian make up yang berlebih agar kulit kamu bisa bernafas sejenak. Menurut pengalamanku, penggunaan make up ketika jerawatan itu emang nutupin jerawat tapi itu juga bikin kulit kamu tercekik dan pada akhirnya malah bikin munculnya jerawat baru dikulit kamu. Jadi ketika jerawat lagi parah dan meradang, aku kemana-mana cuman pakai bedak marcks, kecuali kalo kondangan sih tetep pakai make up. Tapi kalo cuman main biasa atau kuliah sih tetep cuman bedakan aja biar jerawat gak makin parah.
Selain itu kamu juga perlu mengatur jam tidur kamu supaya gak bedagang. Hayoooo ngakuuuu disini siapa yang selalu begadang karena ngerjain tugas atau liat dramaaaaa koreeaaa sampai malam???? hmmmm jujur aku sendiri pun juga kadang bandel buat liat drakor sampai malam wkwkwk ๐Ÿ˜‚ tapi aku selalu berusaha untuk tidak begadang tiap hari apalagi pas aku udah keterima kerja. Gak mungkin juga dong besok gak masuk kerja gara-gara ngedrakor sampe malem??
Dikutip dari kompas.com, begadang memang dapat memicu timbulnya jerawat. Jadi ketika pola tidur terganggu, keseimbangan hormon juga terganggu dan memicu pelepasan hormon kortisol. Ketika hormon ini keluar, tubuh dapat mengalami reaksi peradangan di kulit. Naaaaah peradangan ini yang menyebabkan jerawat. Gak percaya? Coba dehhh kamu ubah jam pola tidur kamu ๐Ÿ˜Š


Gimana gengsss? udah puas belum dengan tips-tips dari aku? Sebenernya, ada beberapa cara lagi untuk membasmi jerawat membandel, seperti, makan yang teratur, memakan makanan yang sehat (tidak berlemak dan tidak berminyak), dan olahraga yang teratur. Tapi aku gak jelasin di post ini ataupun post sebelumnya karena ini murni dari pengalaman dari aku dan hilangnya jerawat dimuka aku bukan karena aku sering olahraga. Jadi aku gak bisa menceritakan detail soal itu. Tapiiiiii tiap orang kaaan bedaaa yaaa, bisa aja jerawat kamu hilang gara-gara kamu sering olahraga? bisa aja kaaan ya? Akuuu rasa gak ada salahnya juga mencoba untuk olahraga atau makan secara teratur biar tubuh kamu juga makin sehat ๐Ÿ˜Š Oia, jangan lupa untuk selalu tetap tersenyum dan happy biar kamu bisa mengendalikan stres dan tidak berkembang jadi jerawat membandel.

Stay healty, semoga sembuh dari jerawat dan jangan lupa pakai masker ya gengss!!!


Sumber :

Selasa, 13 Oktober 2020

Pengalaman Bebas Dari Jerawat Part 1


Perempuan mana sih yang gak pengen kulitnya  mulus glowing se glowing Song Hye Kyo atau Bae Suzy? pasti gak ada kaaan ya. Semua orang, baik perempuan ataupun laki-laki jaman sekarang pasti mendambakan kulit yang selalu cetar membahana setiap saat, minimal gak ada jerawat atau bekas jerawat laaah ya. Tapi terkadang, ekspetasi memang tak seindah realita. Banyak orang selalu mengeluhkan adanya jerawat, apalagi jerawat yang hilang satu tumbuh seribu. hmmmm bikin kezel ๐Ÿ˜”

(Bae Suzy)

Kali ini aku mau share pengalaman dan perjuangan aku bebas dari jerawat, yaa gak bebas bebas banget sih karena tiap datang bulan jerawat mesti nongol satu, tapi itu normal kok dan kondisi mukaku tidak separah dulu (jerawat tumbuh dimana-mana). Pastikan setelah baca artikel ini, langsung diterapin yaa tips dari aku biar segera sembuh dari jerawat membandel. Semangaaat !!!!! XD

Lakukan trial and error

Maksud dari trial and error disini adalah mencari skincare (minimal sabun pembersih wajah/face wash yang cocok dikulit kamu. Kalian kalian pas baca ini pasti pada ngomong dalam hati "haduh kak, dari jaman kapan aku udah coba berbagai macam produk face wash kaleeee". Eitsss tunggu dulu, ini tuh gak sekedar beli trus coba-coba skincare. 
Trial and error versi aku, pertama kita tuh harus tau dulu jenis kulit kita itu termasuk normal, kering, berminyak, atau kombinasi. Kedua, kita cari produk-produk skincare yang sesuai dengan kulit kita. Selanjutnya cari testimoni atau blog kecantikan yang mereview produk yang akan kita beli, usahakan pada testimoni atau blog kecantikan yang kita baca, tipe kulit penulis testimoni sama dengan jenis kulit kita. Nah pada step ini, kita harus bener-bener cari dari banyak sumber agar kita bisa membandingkan testimoni satu dengan yang lain. Setelah itu, kalo kita yakin dengan produk tersebut, kita harus baca dengan teliti, bahan apa aja yang terkandung dalam produk tersebut. Lalu kita ingat lagi, apakah bahan tersebut ada di produk skincare yang telah kamu beli dan coba sebelumnya? Kalo memang iya, mending stop, jangan dibeli karena takutnya, kamu emang gak cocok sama bahan tersebut.

Aku sendiri trial and error sabun wajah sebanyak lima kali. Jerawat mulai tumbuh setelah selesai wisuda SMA (setelah dimake up in pas wisuda pastinya ๐Ÿ˜ฅ). Selain itu, karena aku ganti bedak. Jadi dulu aku pake bedak marcks varian warna putih trus iseng nih pengen coba bedak compact marina. Eh malah jadi jerawatan, sekarang malah balik lagi ke marcks.

(Penampakan bedak marcks, tetep aku pake sampai sekarang)

Setelah aku jerawatan, aku langsung ganti facewash dari facewash remaja sejuta umat (ponds warna pink) ke garnier pure active buat jerawat karena aku kira produk ini memang ditujukan untuk kulit berjerawat. Lama bangeet aku pake ini pas kuliah tapi jerawat gak sembuh malah makin banyak. Udah ilang, eehhh timbul makin banyak. Trus aku sempet balik lagi ke ponds tapi yang flawless white karena aku dulu sempet pake itu pas jaman SMA (gantian pakenya sama yang ponds pink). Tapi ternyata gak ada hasilnya, nyesek banget karena pas itu bener-bener nabung karena beli si ponds ini. Eh malah gak cocok, kan syediiiiiiiiiih ๐Ÿ˜Œ
Naaaah karena aku pantang menyerah, akhirnya aku beli pigeon facial wash karena aku kira rata-rata produk pigeon kan produk buat bayi jadi aman-aman aja buat muka dan sebelum ganti ke pigeon, aku udah mikir 100x dan selalu baca review-review tentang produk ini. Yakin banget kalo produk ini bakal cocok di muka aku. Tapiiiii aku ternyata salaaah gengsss. Ternyata tetep sama aja, jerawat tetap bertebaran dimana-mana. 

(Pigeon Facial Foam)

Kecewa? pasti iya karena aku udah ganti2 produk tapi gak cocok juga. Ya bukan salah produknya juga, tapi memang aku aja yang belum tahu jenis kulit aku dan kandungan apa yang gak cocok buat aku. Akhirnya setelah lelah menatap wajah yang gak karuan, aku melalukan riset secara mendalam (halah ๐Ÿ˜‚)
Jadi aku tentukan dulu jenis kulit aku, caranya gimana? tentu browsing-browsing dulu di mbah google ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜. Selama ini aku merasa jenis kulitku adalah kulit berminyak dan berjerawat. Tapi aku pikir-pikir lagi, aku pernah pake garnier buat kulit berminyak dan berjerawat tapi tetep gak ngaruh. Aku pake kertas minyak buat wajah, tapi yang banyak minyaknya cuman bagian hidung sama kening aja, itupun minyaknya gak banyak banget. Sedangkan bagian pipi malah normal dan kadang juga kering. Naah dari situ, aku menyimpulkan dan menentukan bahwa kulit aku tuh normal tapi juga kombinasi. Yaudah dari situ aku coba buat beli produk sabun muka untuk kulit normal. Nekat? pastinya wkwkwk karena kondisi muka lagi jerawatan malah beli produk sabun wajah buat kulit normal ๐Ÿ˜‚
Selanjutnya aku kembali melakukan riset tentang kandungan skincare yang menyebabkan jerawat. Aku nemuin satu artikel yang bagus banget, ternyata ada banyak kandungan di produk sabun pembersih wajah yang menyebabkan jeriwi-jeriwi manja bertebaran di muka -______- Tapi mohon maap pemirsa saya lupa judul artikelnya ๐Ÿ˜…, nanti aku share link yang kurang lebih sama isinya dengan artikel yang pernah aku baca ๐Ÿ˜‚

Dalam artikel yang aku baca, ada beberapa bahan yang aku garis bawahi karena beberapa bahan itu ada disemua produk pembersih wajah yang pernah aku pakai!!
Apa aja sih bahannya? Bahan atau kandungan penyebab jerawat itu adalah SLS (Sodium Lauryl Sulfate), Parfum/Fragrance, dan Alcohol. Untuk lebih jelasnya, langsung klik link yang ada dibawah sendiri ya! 
Aku langsung cari produk buat kulit normal tanpa kandungan SLS, Parfum dan Alcohol. Ada beberapa opsi, tapi akhirnya aku memilih Hadalabo Shirojyun Ultimate Whitening Facial Wash. 

(Begini penampakannya pemirsa, saya download dari mbah google)

Pertama-tama emang gak langsung ilang sih jerawatnya. Butuh beberapa bulan untuk menghilangkan jerawat dan bekas-bekasnya serta keakar-akarnya wkwkwkw. Tapi kenapa aku tetap bertahan dengan produk ini? karena setelah pakai produk ini tuuu jerawat gak ilang satu tumbuh seribu, tapi ilang satu-satu. 
Pas datang bulan tetep ada jerawatnya tapi munculnya cuman satu atau dua, gak grudukan kayak pas aku pake produk sebelum ini. Selain itu, karena ini adalah facial wash tanpa kandungan sls dan alcohol jadi setelah pakai produk ini, mukaku kerasanya lembab dan gak ketarik dan poin plusnya, bekas jerawatku juga perlahan hilang dan perlahan mukaku jadi lebih putih dan cerah.
Aneh kan? gimana bisa produk sabun wajah untuk kulit normal dan klaimnya adalah untuk memutihkan kulit tapi malah bisa ngilangin jerawat dan bekasnya? Aku juga sempat heran sih, tapi mungkin itu juga gara-gara aku memang gak cocok sama kandungan skincare yang aku sebutin sebelumnya dan di Hadalabo ini gak ada kandungan-kandungan itu sama sekali. Jadi Alhamdulillah, menemukan hadalabo itu serasa menemukan berlian di tengah gurun sahara (halaaah wkwkwkw :p)

Ganti produk tubuh 

Sudah tahu kan gengss kamu gak cocok produk apa? nahhh karena kamu udah tau nih, yuk ganti produk pasta gigi dan sabun badan yang biasa kamu pake dengan kandungan atau bahan didalam produk pasta gigi dan sabun badan yang tidak menyebabkan jerawat. 
Hah? gimana sih maksudnya kak? kok aku gak mudeng? Gini gini ya aku jelasin. Aku kan udah tahu bahan apa yang gak cocok dikulit aku (yang bisa nyebabin jerawat). Naaaaaah aku cari dan langsung ganti sama produk pasta gigi sama sabun badan tanpa SLS, alcohol dan parfum juga. Utamanya sih aku cari produk pasta gigi dan sabun badan tanpa SLS atau yang busanya dikit. 
Emang ngaruh ya kak? Buat aku sih ngaruh banget karena ketika kita gosok gigi, otomatis nempel juga kan di pipi sama dagu? naah kandungan skincare yang gak cocok pasti menimbulkan jerawat. Begitu juga dengan sabun badan karena aku terbiasa untuk cuci tangan dulu sebelum memakai sabun wajah. Otomatis ketika cuci tangan lalu memakai sabun wajah, sisa sabun badan itu juga pasti nempel ke muka. Jadi bisa menjadi penyebab timbulnya jerawat.

Alhamdulillah ada dua produk pasta gigi yang sampai sekarang aku masih pakai dan dua-duanya tanpa SLS. Emang sih lebih mahal daripada pasta gigi biasa. Tapi apa sih yang gak buat ngilangin jerawat? daripada harus ke dokter kulit yang ngabisin biaya banyak, mending buat beli pasta gigi kan? Pasta gigi yang aku gunakan adalah pasta gigi Sensodyne Multi Action dan Enzim Classic Mild. Dua-duanya tanpa SLS atau tanpa deterjen/busa. Lalu untuk sabun badan aku langsung beralih ke Mitu Baby Milk Bath. Jadi sebelum membeli, aku bener-bener pastiin kalau produk tersebut tidak ada SLSnya ๐Ÿ˜ƒ

(Enzim Classic Mild)



(Sensodyne Multi Action)






(Mitu Milk Baby Bath Versi Baru)
(Mitu Milk Baby Bath Versi Lama)





Untuk postingan kali ini cukup sekiaaaan yaa semoga dapat memberi informasi dan membantu kamu bebas dari jerawat. Aamiin :))



[UPDATE PART 2] :



Artikel :

Find Article